Wednesday, November 30, 2011

HUJAN BERSAMA

Lihat hujan. Apa kamu melihatnya? Perlahan saja. Lebih perlahan lagi.

Apa kamu masih saja tidak melihat hujan. Aku rasa jalanmu terlalu terburu-buru. Apa kamu memiliki janji dengan seseorang? Silahkan saja, saya tunggu di tempat ini. Lekaslah! Aku rasa hujan masih akan menunggu.

Atau kamu tidak memiliki janji dengan siapapun atau apapun untuk di temui?
Kalau begitu berjalanlah lebih lambat. Aku ingin kamu melihatnya. Sudah terlihatkah??

Akh, terang saja. Tatapanmu terlalu tajam. Aku ingin kamu melihat hujan. Lihatlah hujan itu! Lihat dari atas. Perhatikan baik-baik. Bukan latarnya. Ikuti hingga hujan jatuh.

Kau pusing? Kebingungan? Jangan lihat satu persatu, lihat saja dia sebagai hujan. HUJAN! Bukan setetes air.

MENYENANGKAN BUKAN? Kalau sudah begitu, mari kita dengarkan lagu ini. Kita bagi dua, kalau ada pembesar suara akan aku perdengarkan pada makhluk lain. Bersama hujan.

Apa waktumu telah tiba? Baiklah, selamat tinggal. Aku tidak akan menunggu. Tapi nanti kita pasti bertemu kembali, karena hujan juga harus pergi.


tiaradewi :)

Inspirasi datang dari hujan, awan, dan pohon dari pemandangan kantin kampus. Waktu itu sedang mendengarkan playlist syahdu bersama sahabat saya Milzam.