Namanya Payau, dia baru belajar terbang. Rahim dan tangan yang mengasuh yang mengajarinya terbang. Payau berlari. Terlalu jauh. Dia harus terbang kalau tidak ingin masuk jurang. Payau meloncat. Terlalu rendah. Angin tidak bisa menghantamnya sampai terbang. Dia lakukan berulang kali. Payau tidak sendiri. Payau disaksikan mata-mata yang melihatnya lahir. Mata-mata yang pernah mencoba terbang. Berhasil dan gagal. Tinggi dan mengharap Payau lebih dari itu.
Sesekali Payau lelah, kemudian ia pergi ke kebun untuk mencari mata air. Memetik buah kesemek yang tidak dia suka. Tapi apa mau dikata, perutnya lapar. Payau tidak pernah menanti kapan dia terbang. Dia hanya melakukannya saja. Itu yang dia tau. Sampai nanti, dia bisa sadar bahwa dia bukan hanya sedang mempelajari terbang. Kemudian Payau pulang berjalan kaki menuju rumahnya, pohon Ek.
.......
tiaradewi :)
No comments:
Post a Comment