Seorang teman baik bercerita tentang masa lalunya. Setelah di itung-itung, kayaknya jari tangan nggak cukup mewakili berapa tahun Tessa pernah menjadi pecandu narkoba. Menurut pengakuannya, kira-kira 11 tahun Dia pernah menjadi pecandu dari berbagai macam jenis obat-obatan yang saya pun nggak ngerti. Yang saya tau ada yang di bakar, di sedot melalui hidung, di minum, sampai yang disuntikkan ke pembuluh darah. Dan cerita Tessa di malam itu terdengar akrab dengan berbagai macam cara make obat-obatan. Kami bercerita dengan santai, tertawa tentang pengalaman itu, tapi satu hal yang tidak saya lupa adalah pada awal perbincangan kita di awal tahun itu: “Umur gua itu 28 di kurangin 11 tahun, selama 11 tahun itu gua make, ya kayak hilang gitu aja.”
Saya jadi ingat Galih, yang ketika itu dengan bersemangat cerita tentang “dosa-dosanya” dulu waktu masih ‘muda’. Ketika itu kita berdua sedang menyusuri jalan di samping Rumah Sakit Borromeus, Bandung. Di jalanan itulah Galih jadi preman baik hati. Dari susunan katanya dia menyesal, tapi dari nada suara, kita tertawa.
Saya seperti orang kebanyakan, selalu ingin memaknai hidup ini. Segembira mungkin maknanya, tapi pasti ada banyak bagian yang bolong, hilang, dihilangkan dengan sengaja, atau terlupakan. Masa-masa yang kita anggap buruk untuk kehidupan adalah lorong hitam gelap, bagian yang bolong untuk memasuki sebuah pintu tanpa daun. Pada kenyataanya hanya butuh keberanian untuk mau keluar. Tanganmu butuh hilang sejenak untuk bisa keluar dari lengan bajumu, dan siap menggapai. Akan banyak hari kemarin yang saya lupakan, tidak mau saya ingat, dan nanti pada saatnya kita akan tau bahwa gelap itu yang membawa saya pada terang.
Apapun itu yang membuat makna itu bolong, percayalah semua itu: Bolong for good :) Buktinya kami bercerita dengan gembira ria tentang kebolongan masa lalu itu.
Galih pernah bilang: Kalau dosa itu gelap dan kebaikan itu terang. Bayar dosa itu sama kebaikan-kebaikan kecil. Kayak langit yang dikasih bintang-bintang, dosa juga bisa jadi indah.
Tiaradewi. Bekasi, 2 Januari 2013.
Nuhun Galih, Nuhun Tessa.
Nuhun Galih, Nuhun Tessa.
No comments:
Post a Comment